Kuricang Beraksi : Program Lingkungan RW10 Kuricang Bintaro

Hijaubintaro.id – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2020 dan Kick Off Lomba K3 Bintaro Jaya, pengurus warga RW10 Kuricang mengadakan kegiatan Kuricang Beraksi pada Minggu pagi (23/2) di Taman Segitiga, Jl. Kuricang Raya. Temanya ‘Stop Single Use Plastic’. Rangkaian kegiatan diawali dengan Plogging, yakni jalan sehat sambil mengumpulkan sampah plastik.

Peserta Plogging sekitar 250 orang, semua difasilitasi sarung tangan plastik dan plastik Casava. Rute Plogging dari Kuricang menuju Pladen dan kembali ke Kuricang dan singgah sejenak di Rumah Edukasi.

Acaranya seru dan akrab, juga diramaikan bazaar warga, sarapan bersama, pemeriksaan kesehatan gratis @rsiabinamedika, edukasi lingkungan dan acara hiburan. Kuricang Beraksi dihadiri perwakilan panitia K3 Bintaro Jaya, perwakilan Kementerian LHK, Teguh Wibowo selaku Lurah Pondok Ranji, ketua RT01-RT07 dan anggota komunitas Sepeda Ontel Kuricang. Pada acara ini Kementrian LHK memberikan 7 pasang tempat sampah untuk masing-masing RT, juga cutlery dan totebag untuk warga.

“Kuricang Beraksi adalah upaya warga Kuricang untuk mengguyubkan kembali. Kebetulan ada K3, jadi pas banget. Semangat Kuricang Beraksi sangat luar biasa. Di bawah pimpinan ketua RW Didik Satrio, didukung 7 RT, semua jadi sangat efisien, efektif dan produktif. Lalu kita gerakkan seluruh potensi yang ada di sini. Acara ini juga digelar memperingati 30 tahun Kuricang, “ jelas Robby Seahan, ketua panitia K3 RW10 Kuricang.

Melalui acara ini, pengurus mengajak segenap warga Kuricang untuk memilah sampah dan mulai beralih menggunakan kantung plastik Casava yang lebih ramah lingkungan. Warga yang datang diwajibkan membawa sampah plastik dari rumahnya untuk dikumpulkan di Bank Sampah – Drop Box. Kedepannya, Drop Box akan dibuat di setiap RT.

Pada acara ini juga dikenalkan Loseda, singkatan dari Lodong Sisa Dapur, yakni pipa plastik berdiameter 4 inch, bertutup dan dilubangi, tingginya 1,2 meter. Bisa juga menggunakan ember bekas. Cara penggunaannya ditanam di tanah 30-40 cm guna menampung sisa-sisa sampah basah di dapur untuk dijadikan pupuk.

“Kami bahagia, antusiasme warga luar biasa! Penuh semangat kebersamaan dan guyub. Menang atau kalah itu soal nanti. Kalau menang kita syukuri, kalau tidak menang tak apa, yang penting kita sudah guyub, “ ujar Robby.

Teks & Foto: BAS

Verified by MonsterInsights