Hijaubintaro.id – RS Premier Bintaro menggelar talkshow “A to Z About Sport Clinic” yang memperkenalkan lebih dalam keberadaan dan manfaat Sport Clinic RS Premier Bintaro dalam menangani cedera yang terjadi pada olahraga. Kegiatan ini diadakan pada Selasa pagi (5/10).
Sport Clinic RS Premier Bintaro merupakan sebuah sistem yang dibentuk untuk menangani cedera pada olahraga secara komperehensif. Penanganannya dilakukan oleh tim dokter multi disiplin ilmu mulai dari proses assessment, tindakan, hingga recovery, agar atlet dapat kembali ke performa terbaiknya.
“Kami concern pada keberlangsungan prestasi para atlit di Indonesia. Jangan setelah cidera lantas mereka tak lagi bisa berkompetisi. Jadi jika mereka mengalami cedera, kami akan mengupayakan untuk mengembalikan performa mereka ke level semula. Untuk pemulihan, para atlet tidak perlu lagi dibawa ke lembaga medis di luar negeri. Kini mereka sudah bisa memanfaatkan jasa lembaga medis yang ada di dalam negeri, yaitu di RS Premier Bintaro, “ jelas dr. Taufan Favian Reyhan, Sp.KO spesialis Kedokteran Olahraga RS Premier Bintaro yang menjadi salah satu narasumber talkshow kali ini.
“Sport Clinic juga ditujukan bagi kepentingan para atlit profesional yang ingin berkonsultasi perihal kebugaran dan kesiapan mereka dalam menjalankan kompetisi. Keberadaan Sport Clinic ini juga akan membantu klub saat akan mengontrak seorang atlet, sehingga akan diketahui secara detail kondisi kesehatan sang atlet, “ jelasnya lagi.
“Kami juga telah bekerja sama dengan sejumlah klub olahraga, untuk menangani problem pada atlet-atlet profesional mereka, “ tambah dr Sapto Adji, Spesialis Orthopaedi RS Premier Bintaro yang juga narasumber talkshow kali ini.
RS Premier Bintaro menyediakan layanan Tes Pre Competition Medical Assesment (PCMA) di Sport Clinic untuk atlet menjelang mengikuti turnamen olahraga. Tes PCMA merupakan pemeriksaan medis standar mengacu pada ketentuan FIFA di mana pemain dan klub sepakbola akan mendapatkan data kesehatan dan problem kesehatan yang membutuhkan penanganan segera sebelum tampil di kompetisi.
Teks/Foto: BAS
