hijaubintaro.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) hari ini menggelar Seminar Internasional Pengabdian Masyarakat 2025 (Senabdimas). Acara daring melalui Zoom menyatukan akademisi dari Indonesia serta luar negeri untuk berbagi temuan penelitian, mengatasi tantangan pengabdian masyarakat, dan mengadopsi praktik terbaik dalam keterlibatan komunitas. Kolaborasi dengan Universitas Lampung, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Siliwangi, serta Universitas Dili memperkaya diskusi lewat perspektif beragam sambil memperkuat jaringan antarlembaga pendidikan.
Wakil Rektor Bidang Akademik UPNVJ, Dr. Henry Binsar, menyatakan kegiatan ini membawa manfaat besar, terutama dalam pengabdian masyarakat. Kepala LPPM UPNVJ, Dr. Sri Lestari, melaporkan acara diikuti lebih dari 40 partisipan, tidak hanya dari Indonesia melainkan juga negara lain.
Konferensi bertema “Strengthening Society’s Resilience Through The Roles of Impactful University” menekankan peran universitas menerapkan pengetahuan, teknologi, serta seni guna membangun ketahanan masyarakat demi pembangunan berkelanjutan. Pembicara utama Prof. Aini Aman dari Universiti Kebangsaan Malaysia membahas pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah selama 45 menit. Lia Toriana dari Tanoto Foundation berbagi pengalaman program keterlibatan masyarakat di Indonesia dalam 20 menit, sementara Prof. Dr. dr. Basuki Supartono dari UPNVJ membahas keahlian manajemen bencana beserta pengabdian masyarakat selama 20 menit.
Tujuan Senabdimas meliputi memfasilitasi publikasi kegiatan pengabdian masyarakat oleh dosen serta mahasiswa UPNVJ dan mitra, membangun kolaborasi global, plus memperkuat jaringan akademik untuk inisiatif mendatang. Acara melanjutkan sukses konferensi sebelumnya yang melibatkan peserta seluruh Indonesia, menegaskan komitmen UPNVJ terhadap pengabdian masyarakat berdampak.
Lewat Senabdimas Internasional 2025, UPNVJ menegaskan universitas sebagai agen perubahan, seperti David menghadapi Goliath dalam tantangan sosial. Kegiatan ini aktual sekaligus relevan bagi pembaca yang peduli ketahanan masyarakat serta pembangunan berkelanjutan.
Teks/foto: dok
