MT NHT Semakin Bertambah Aktif Di Tahun Ke-13

Hijaubintaro.id – Majelis Taklim Nur Hidayah Takwa (MT NHT) merupakan binaan MT Ats Tsurayya – Masjid An Nashr, Bintaro Jaya Sektor 5. MT NHT didirikan oleh Beby Pramono, seorang warga Pondok Jaya Bintaro pada 13 tahun silam, tepatnya pada 31 Mei 2011.

Awalnya MT ini khusus untuk membina lapak pemulung di wilayah Jurangmangu Timur. Salah seorang jamaahnya saat itu adalah seorang mualaf dan ingin sekali belajar untuk membaca Alqur’an. Nama Nur Hidayah Takwa juga dicetuskan oleh salah satu jamaahnya.

“Kami ajarkan mereka untuk lebih percaya diri, berpakaian rapih dan tentunya kami ajarkan ilmu agama, “ jelas Dwi Agustini selaku koordinator MT NHT. Selain itu juga diajari ketrampilan lain seperti menjahit dan memasak.

Awalnya kegiatan pembinaan diadakan di mushola setempat yang ukurannya cukup kecil dan sempit. Seiring berjalannya waktu, jamaah MT NHT terus bentambah hingga 17 orang. Karena kapasitas mushola yang kurang mendukung, kegiatan dipindahkan ke sebuah rumah kosong di Jl.Puyuh, Bintaro Sektor 5 dan selanjutnya pada akhir 2012, kegiatan MT NHT resmi berpindah ke Masjid An-Nashr.
Jamaah MT NHT semakin bertambah dan meluas. Ada warga lingkungan komplek-komplek di Bintaro Jaya seperti dari Jl.Puyuh, dan ada juga yang berasal dari Pladen, Pondok Jaya, Pondok Ranji, perempatan Duren Ciputat. Bahkan ada yang datang dari Pamulang. Belakangan, para jamaah yang awalnya merupakan para pemulung semakin kurang aktif mengikuti kajian-kajian dan tergantikan oleh para jamaah selanjutnya yang merupakan warga sekitar bintaro, juga para ART. Jamaah yang aktif saat ini sekitar 70 orang.

“Dengar khabar, beberapa jamaah awal MT NHT yang merupakan para pemulung itu kini juga telah membina MT baru di wilayahnya. Alhamdulillah.” ujar Beby.

MT NHT memiliki 9 orang pembimbing yang berasal dari MT Ats Tsurayya ditambah 4 jamaah yang diangkat sebagai pengurus inti MT NHT.

MT NHT mengadakan kajian rutin setiap hari Selasa siang, yang terbagi dalam 2 sesi. Sesi pertama pukul 13.00 – 14.00 untuk kegiatan berbagi ilmu dan 14.00 – 15.00 untuk Tahsin. “Pembimbing Tahsin adalah ibu-ibu MT Ats Tsurayya yang mempunyai kemampuan untuk mengajar, “ jelas Dwi. Untuk tausiyah atau berbagi ilmu, disampaikan secara bergantian. NHT juga mengadakan kegiatan gabungan dengan MT Ats Tsurayya. Biasanya diundang dan turut serta dalam kajian MT Ats Tsurayya yang diadakan setiap hari Senin atau Selasa pagi. Setiap tahunnya MT NHT juga menyelenggarakan milad.

“Karena mereka saat ini sudah banyak yang pandai, kami ingin mereka dapat melanjutkan tugas-tugas kami sebagai pembimbing, “ harap Beby. “Kami di sini masih terus melakukan semacam proses kompetensi dari 8 kelas, yakni Pra Tahsin 1-2, Juz Ama, dan Quran 1-4. Kini kami tengah memperbaiki kurikulumnya, sedang kami susun agar mereka dalam proses mengajar tidak hanya seperti air mengalir tetapi ada kurikulumnya, “ tambah Dwi. Harapannya pengajian ini memiliki panduan berdasar kurikulum. Selama 1 bulan ini tengah dilakukan asesmen. “Tingkatan yang paling tinggi rencananya akan diberikan pembekalan micro teaching untuk cara mengajar Alqur’an, “ ujar Beby.
Info lebih lanjut/sumbangan donasi, bisa hub: Dwi Agustini : 08161657199

Teks/Foto/Video: BAS

Verified by MonsterInsights