Komite Sekolah Peduli Anak-Anak Penderita Kangker

Peran orangtua dalam Persatuan Orangtua Murid & Guru (POMG) salah satunya adalah sebagai Inspirator. Organisasi orangtua yang masuk dalam anggota komite sekolah juga perlu mendukung kegiatan masyarakat sekitar, seperti yang dilakukan Ikatan Silaturahim Orangtua AULIYA (ISTIYA) SMP dan SMA, memberikan inspirasi dengan mengunjungi rumah singgah penderita kanker yang dirawat di RSUD Tangerang, pada Kamis (21/2) .

Menurut informasi dari sebuah situs kesehatan, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan prevalensi kanker anak usia 0-14 tahun sebesar 16.291 kasus. Jenis kanker yang paling banyak diderita oleh anak di Indonesia adalah leukemia (kanker darah) dan retinoblastoma (kanker mata). Disayangkan, lebih dari 50% kasus kanker pada anak dibawa ke rumah sakit (RS) sudah dalam keadaan stadium lanjut. Kemungkinan besar hal tersebut berkaitan dengan minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua. Padahal, dengan diketahui secara cepat (terdeteksi dini), maka kanker pada anak dapat disembuhkan dengan pengobatan dan terapi yang baik.

Melalui rumah singgah inilah, orangtua berbagi informasi serta saling menguatkan satu sama lain. Selain juga mencarikan dana bagi orangtua yang membutuhkan bantuan untuk pengobatan, di rumah singgah ini, orangtua yang memiliki anak penderita kanker untuk beristirahat kala menengok anak-anak mereka di rumah sakit sambil memasak makanan untuk buah hati mereka. Menurut salah seorang pengelola rumah singgah, hal paling berat justru mensikapi mental dari keluarga pasien, karena orang tua biasanya shock dan memerlukan penanganan psikologis sebelum mengobati anaknya.

Setelah dari rumah singgah, tim ISTIYA langsung menuju RSUD Tangerang untuk menengok anak-anak penderita kanker. “Kami sangat sedih sekali apalagi melihat anak-anak yang sedang menjalani kemo, bahkan ada penderita yang masih bayi. Kami ingin memberikan dukungan agar mereka tetap memiliki semangat hidup,” ungkap Ratna Hari Isnaningsih, ketua ISTIYA SMPIT AULIYA.

Diharapkan semakin banyak orangtua yang memiliki pengetahuan tentang kanker, agar tidak ada lagi anak-anak Indonesia yang terkena penyakit ganas ini.

Teks: BAS, foto: dok

Verified by MonsterInsights