Menyikapi tuntutan jaman, seorang guru harus mampu menjadi pendidik yang berkualitas dan berkarakter. Untuk itulah, pada libur semester, hari Rabu (2/1) sebanyak 100 guru KB, TK, SD, SMP SMA Islam Terpadu AULIYA mengikuti pelatihan penguatan karakter sebagai salah satu sarana menumbuhkan kekuatan obsesi iman yang membentuk akhlak mulia pada seorang guru dan serangkaian pelatihan 7 Habbits. Kegiatan ini diadakan di Gedung SD, SMP dan SMAIT AULIYA.
Achmad Farid sebagai pembicara mengungkapkan bahwa setiap guru harus memiliki sumber kekuatan dalam mendidik, yaitu iman yang benar.
Pada kesempatan ini Nina Yuliana yang membawakan pelatihan Habbit 4 bercerita tentang “Think Win-Win” yang sangat berguna dalam bersikap saat terjadi konflik, menentukan hubungan jangka panjang dan menjalin hubungan saling bergantung.
Kemuliaan atau keluhuran budi pekerti sudah selayaknya menjadi obsesi tertinggi seseorang, terutama guru. Guru sebagai figur sentral dalam proses pendidikan akan sangat layak untuk berada dalam kemuliaan akhlak tersebut. Sebab guru menjadi orang yang diikuti dan ditiru siswanya.
“Value (nilai-nilai), believe (keyakinan) yang akan membentuk sikap dan perilaku (behavior) seseorang. Jika nilai-nilai yang diyakini bersumber dari Alqur’an, Sunnah dan ulama maka akan membentuk keimanan yg kokoh, perilaku yang benar. Iman adalah sumber kekuatan potensi diri yang membutuhkan upaya membangkitkannya agar hidup dan mejadi solusi dalam mendidik, “ ujar Nina Yuliana.
“Pelatihan ditujukan agar guru memiliki sumber kekuatan dalam mendidik, yaitu iman yang benar, mengembangkan karakter mulia dengan menghidupkan perilaku yang menunjang seperti sikap sopan, santun, kasih sayang, meyakini kebenaran dan berani memperjuangkannya serta sikap syukur, sabar dan ikhlas,” jelas Nina.
Guru yang memiliki karakter mulia diharapkan akan menumbuhkan kemuliaan pada anak didiknya. Peningkatan mutu guru juga diharapkan mampu mencapai 8 kompetensi lulusan siswa AULIYA.
Teks: BAS, foto: dok
