Hijaubintaro.id – Setelah sukses menyelenggarakan Digital Summer School di 2021 bersama dengan universitas mitranya, tahun ini Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) @upj_bintaro kembali melaksanakan Digital Summer School 2022 bersama University of Cologne, Jerman, Symbiosis International University, India, dan Universitas Tongji Shanghai yang merupakan salah satu universitas penting dan tertua di China. Berlangsung selama 2 minggu mulai dari sesi pembukaan pada Senin, 8 Agustus sampai dengan 19 Agustus 2022, di kali kedua ini Digital Summer School 2022 mengsusung tema: “A Digi-Journey Through Asia and Germany” yang diikuti oleh 30 peserta dan lebih dari 20 pembicara atau pengisi acara yang berasal dari empat negara.
Wakil Rektor Bidang Operasional dan Kerja Sama UPJ, Eddy Yusuf,Ph.D pada sesi pembukaan program menyampaikan bahwa program ini sangat berguna bagi pengembangan diri para peserta dan dapat memberikan kesempatan untuk bangun jejaring internasional setelah program selesai. “Immerse yourself within the program”, ujarnya secara antusias di akhir sesi, yang juga merupakan pesan utama kepada seluruh peserta program.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Panitia Penyelenggara Digi Summer School edisi ke-2 dari Universitas Cologne Jerman, Pawel Garowski, menekankan bahwa program ini bukan saja ajang kreatif untuk bertukar informasi dan nilai budaya, tapi juga dapat menjadi instrumen untuk membahas isu, tren terkini dan permasalahan yang dihadapi generasi muda di setiap negara asal peserta.
UPJ sendiri diwakili 7 mahasiswanya yang berasal dari lima program studi yaitu: Arsitektur, Sistim Infromasi, AKuntansi, Psiikologi dan Ilmu Komunikasi untuk ikut sebagai peserta Digital Summer School 2022 yang banyak memberikan presentasi isu lingkungan dari aktivis muda Indonesia, workshop mengenai Batik dan cerita rakyat. Selain itu UPJ juga menghadirkan atlet bulutangkis nasional yang berasal dari PB Jaya Raya pada sesi sharing experience and values.
Digital Summer School 2022 yang banyak menekankan pada aspek interaksi dan komunikasi antar budaya diharapkan mampu memberikan pengalaman serta kesempatan untuk lebih dekat budaya masing-masing negara baik sejarah, bahasa serta kekayaan budaya setiap negara peserta lewat berbagai kegiatan karyawisata secara virtual.
