Pameran Virtual Dekalcer, Wadah Kreativitas Mahasiswa DKV UPJ untuk Suarakan Isu Urban

(adv) – Program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) resmi menggelar pameran virtual bertajuk DEKALCER dengan tema besar “Unleash D’Art Beast” pada Selasa, 28 September 2001. Dekalcer merupakan kegiatan pameran tahunan. Dekalcer berasal dari pelesetan kata DKV (dekave) dan Culture (kalcer). Nama tersebut membawa makna kegiatan yang mengangkat kebudayaan Indonesia sebagai tema acara dengan mengedepankan kesan modern dan fokus pada isu urban.

Karya yang diusung oleh beberapa mahasiswa DKV UPJ tak hanya menarik mata namun juga mengangkat isu sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai contoh, Andi Dwi Pamungkas, mahasiswa DKV UPJ membuat ilustrasi berdasarkan hasil wawancara terhadap anggota Polsek Serpong untuk mengetahui problem yang sering muncul di Kawasan. . Dalam karyanya, Andi mengangkat isu keamanan berkendara. Saat ini, tak jarang ditemukan pengendara motor yang masih di bawah umur yang belum memiliki surat izin mengemudi namun memaksakan diri untuk bepergian, terlebih bila tidak menggunakan kelengkapan mengemudi seperti helm. Dari ilustrasi visual 2D berbasis kartun bertajuk “Coki & Pakpol” ini (https://www.dekalcer.upj.ac.id/ta-andi-dwi-pamungkas), Andi berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat di bawah umur mengenai keamanan berkendara dan menaati peraturan pemerintah. Karya Coki & Pakpol menjadi pembawa pesan visual terkait Urban Safety dan tercipta di bawah bimbingan Bapak Desi Dwi Kristanto selaku kepala program studi DKV UPJ. “Urban safety merupakan desain dan perencaan lingkungan yang dapat meningkatkan keamanan populasi dari berbagai faktor. Keamanan dalam berkendara menjadi salah satu faktor penting dalam perencanaan urban dan dalam suatu rancangan desain urban, fokus utama pada pesan harus terpenuhi,” ujar Bapak Desi Kristanto. .

Selain isu keamanan fisik, rupanya terdapat mahasiswa DKV UPJ yang memberi perhatian terhadap isu kesehatan mental melalui tindakan body shaming. ”Body shaming merupakan tindakan mengejek/menghina dengan mengomentari fisik seseorang”, tertera definisi istilah tersebut dalam karyanya. Tampaknya, mahasiswa DKV yang bernama Khaerunnisa menyadari bahwa body shaming kini menjadi fenomena yang semakin marak terjadi di media sosial ataupun dunia nyata. Melalui kampanye yang berjudul “Jangan Julid” https://www.dekalcer.upj.ac.id/ta-khaerunnisa), Khaerunnisa ingin mengajak remaja perempuan untuk menghindari perkataan yang negatif terhadap sesama, seperti halnya mengomentari bentuk fisik, tubuh, dan semacamnya yang dapat menyebabkan korban merasa insecure atau bahkan terjebak dalam depresi. Visualisasi dalam karyanya tampak sederhana dan lebih berfokus ke ekspresi korban fenomena body shaming.

Dari kumpulan karya dalam DEKALCER, terdapat sebuah karya yang mengangkat isu kesehatan fisik sekaligus mental. Karya oleh mahasiswa DKV UPJ yang bernama Winny Widyasistha (https://www.dekalcer.upj.ac.id/ta-winny-widyasistha) itu memberikan peringatan sekaligus pesan moral yang berkaitan dengan pelecehan seksual yang terjadi pada siswa SMP di sekolah. Konsepnya berupa desain buku ilustrasi yang berisi cerita fiksi dengan desain yang atraktif dan eye-catching sehingga pembaca dapat menikmati visual dari buku sekaligus memroses informasi moral yang didapat secara efektif. “Tanaman yang pernah menguning kini mulai menunjukkan tanda kehidupan kembali. Kini hari-hariku tidak lagi kelam, dan aku belajar menjadi seseorang yang akan terus berani bersuara”, tertera dalam karya visual 2D itu.

Tak kalah menarik, terdapat pula desain buku dengan rancangan pop-up juga dikembangkan oleh dua orang mahasiswa DKV UPJ, berjudul “Serangga Indah” dan “Kisah Punakawan”. Desain buku “Serangga Indah” diciptakan oleh Ratu Salsabilla Wulandari dengan tujuan untuk membantu anak-anak dalam mengenal empat jenis serangga yang indah serta fakta-fakta menarik terkait serangga. Desain pop-up membuat buku lebih interaktif dan memberi kesan yang menyenangkan khususnya bagi anak-anak yang memiliki tipe belajar kinestetik. Desain buku dongeng “Kisah Punakawan” memperkenalkan kisah wayang Punakawan dengan gaya ilustrasi, visual, serta gaya komunikasi agar anak-anak dapat menerima informasi sekaligus terhibur sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. Tokoh wayang merupakan salah satu warisan kebudayaan Indonesia yang harus dilestarikan dengan salah satu upayanya adalah menanamkan ingatan terkait wayang sejak dini.

Melalui DEKALCER, DKV UPJ mengarusutamakan isu urban dalam desain visual yang interaktif. Semoga karya para mahasiswa dan dosen DKV UPJ ini menjadi penguatan perhatian terhadap urban design dan dampaknya bagi komunitas kota.

Verified by MonsterInsights