Klinik Rumah Majesty Indonesia Sukses Tangani ABK Dengan Metode DCOA

Hijaubintaro.id – Klinik Rumah Majesty Indonesia yang merupakan klinik tumbuh kembang anak bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) menggelar Workshop Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus, di Trans Park Bintaro, Sabtu (18/3/2023). Kegiatan ini dihadiri para orang tua dan pemerhati ABK.

Melonjaknya angka anak berkebutuhan khusus di jaman sekarang membuat Klinik Rumah Majesty Indonesia ingin memberikan edukasi terkait dengan penanganan anak berkebutuhan khusus dengan metode Drawing Communication Observation Analysis (DCOA) yang sudah dikembangkan selama kurang lebih 15 tahun oleh Rito Saputra sebagai praktisi Psikologi.

Metode DCOA sudah diakui oleh negara dan menjadi salah satu klinik yang pertama untuk penanganan anak berkebutuhan khusus. Metode DCOA bertujuan membantu dalam penyelesaian kendala akademis secara klinis pada anak di fase tumbuh kembangnya, diawali dari program habilitasi atau pengoptimalan kemampuan fungsi otak sampai dengan program kemampuan secara kognitif yang dapat dinilai secara kuantitatif dan kualitatif.

“Program Metode DCOA yang dirancang Klinik Rumah Majesty Indonesia ini adalah solusi terapi bagi Anak Berkebutuhan Khusus dan membantu dalam penyelesaian kendala akademis secara klinis pada anak di fase tumbuh kembangnya,” ujar Rito Saputra, CEO Klinik Rumah Majesty Indonesia. Menurutnya, walaupun terlihat berbeda dari anak normal, ABK bisa berpikir normal bahkan memiliki kemampuan lebih dengan menerapkan pola asuh yang sesuai dengan kebutuhannya.

Rito yang juga seorang Psikiater menjelaskan, hingga kini telah banyak ABK yang berkemampuan setara setelah mengikuti metode DCOA yang dikembangkan di Klinik Rumah Majesty Indonesia. Menurutnya, sekitar 150 ABK yang orang tuanya mengikuti metode DCOA dan melakukan terapi pada anaknya harus sabar, disiplin dan memiliki semangat yang kuat dalam mengikuti metode ini.

“Ada anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, anak dengan gangguan spectrum autism, anak tunaganda, anak lamban belajar (slow learner), anak dengan kesulitan belajar khusus, anak dengan gangguan komunikasi, dan anak dengan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa,” jelas Rito yang juga seorang psikiater.

Pada sesi berikutnya, salah seorang pembicara lainnya, dr. Ari Waluyo Sp.OG. kemudian menjelaskan materi tentang bagaimana cara melahirkan anak dengan kondisi yang normal tanpa kondisi kelanian pada janin.

“Seorang ibu hamil hingga persalinan, jangan sampai kelelahan, sakit, stres, hingga menyebabkan kondisi terganggunya aliran makanan ke janin, sebab setiap kali ibu hamil mengalami stres akan ada hormon yang naik sehingga menyebabkan tekanan darah terhambat dan mengganggu pertumbuhan anak. Jadi ibu hamil harus menjaga kehamilannya dengan rasa bahagia,” tegasnya.

Teks: BAS, Foto: AR

Verified by MonsterInsights